Select Page

Pramono, Aji. 2017. Prevalensi Telur Cacing Parasit Anoa Dataran
Rendah (Bubalus depressicornis) di Anoa Breeding
Center, Manado dan Anoa Pegunungan (Bubalus
quarlesi) di Bontomaranu Education Park, Gowa
sebagai Upaya Menunjang Konservasi. Skripsi, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I)
Sofia Ery Rahayu, S.Pd, M.Si dan (II) Dra. Susilowati,
M.S.

Kata Kunci: Prevalesi dan intensitas, telur cacing, anoa.

Anoa merupakan satwa endemik Pulau Sulwaesi terdiri dari
dua jenis, yaitu, Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis) dan
Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi). Anoa dikategorikan oleh oleh
IUCN dan CITES sebagai hewan yang terancam punah dikarenakan
sedikitnya populasi dan habitatnya. Upaya penanggulangan terhadap
ancaman kepunahan dilakukan dengan melakukan penangkaran ex-
situ. Keberhasilan penangkaran dapat didukung dengan adanya
manajemen kesehatan anoa yang baik, yang salah satu parameternya
dengan melihat kehadiran telur cacing parasit pada feses anoa.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis telur cacing
parasit yang ada pada feses anoa, serta menganalisis prevalensi dan
intensitas jenis telur cacing parasit Anoa Dataran Rendah dan Anoa
Pegunungan.
Jenis Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Penelitian
ini dilakukan di Laboratorium Jurusan Biologi FMIPA UM pada
bulan Maret-Mei 2017. Populasi penelitian ini adalah telur cacing
Anoa Dataran Rendah dan Anoa Pegunungan. Sampel penelitian ini
adalah telur cacing parasit yang teramati pada sampel feses Anoa
Dataran Rendah dan Anoa Pegunungan. Metode dalam
pemeriksaan tinja anoa, menggunakan metode natif, sedimentasi
sentrifuse, dan apung. Data pada penelitian ini berupa morfologi

2

telur cacing parasit, yang dilanjutkan dengan identifikasi. Data yang
diperoleh, dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan pada tinja Anoa Dataran
Rendah dan Pegunungan diperoleh sebanyak tujuh belas genus.
Sebelas genus ditemukan di kedua jenis anoa diantaranya Moniezia,
Dicrocoelium, Paragonimus, Fasciola, Diphyllobothrium,
Nematodirus, Taenia, Alaria, Strongyloides, Ascaris (fertile),
Paramphistomum. Enam genus lainnya hanya ditemukan pada Anoa
Dataran Rendah yang diantaranya adalah Trichuris, Anoplocehala,
Haemonchus, Trichostrongylus, dan Nemaodirus.
Prevalensi telur cacing parasit tertinggi yang menginfeksi
Bubalus depressicornis adalah Strongyloides dan yang terendah
adalah Ancylostoma, Haemonchus, Trichostrongylus, dan
Nematodirus Prevalensi tertinggi telur cacing parasit pada Bubalus
quarlesi antara lain Ascaris, Strongyloides, Diphyllobothrium,
Monieza, dan yang terendah dimiliki oleh Paragonimus, Alaria,
nematodirus, Taenia. Intensitas tertinggi telur cacing parasit pada
Bubalus depressicornis ditempati oleh Ascaris dan Strongyloides,
terendah adalah Paragonimus, Nematodirus, dan Ancylostoma,
Trichuris. Intensitas telur cacing parasit tertinggi pada Bubalus
quarlesi terdapat pada genus Ascaris dan Strongyloides, sedangkan
yang terendah adalah genus Alaria dan Nematodirus.