Select Page

Rochmah, Diah Nur. 2019. Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Web untuk Mengatasi Miskonsepsi pada Materi Sel. Skripsi. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Hadi Suwono, M.Si. (II) Dra. Dwi Listyorini, M.Si., D.Sc.

Kata kunci: miskonsepsi, soal diagnostik three tier, multimedia interaktif berbasis web, ADDIE, sel

Perbaikan di bidang pendidikan masih terus dilakukan dengan harapan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan, yaitu membantu siswa memahami suatu konsep sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep dapat mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi sering terjadi pada materi yang memiliki karakteristik abstrak, misalnya materi sel. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan pada 31 siswa kelas XI MIPA 3 SMAN 6 Malang, diketahui bahwa sebanyak 49% siswa mengalami miskonsepsi yang banyak terjadi pada materi transpor aktif, difusi sederhana, difusi terfasilitasi, osmosis, fungsi organel lisosom, pembelahan mitosis, pembelahan meiosis dan sintesis protein.  Miskonsepsi dapat diatasi dengan pembelajaran berbantuan komputer, misalnya menggunakan multimedia interaktif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk multimedia interaktif berbasis web yang valid untuk mengatasi miskonsepsi pada materi sel.

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model ADDIE. Media dikembangkan dengan software Adobe Flash CS 6 dengan ekstensi .swf yang kemudian di unggah ke website. Implementasi dilaksanakan pada dua kelas di SMAN 6 Malang yaitu XI MIPA 1 sebagai kelas kontrol dan XI MIPA 3 sebagai kelas eksperimen. Subjek penelitian ini ialah 30 siswa kelas kontrol yang melakukan pembelajaran konvensional dan 30 siswa kelas eksperimen yang melakukan pembelajaran dengan multimedia interaktif berbasis web. Data dikumpulkan dengan instrumen tes diagnostik three tier. Analisis data menggunakan uji independent sample t-test.

Hasil validasi ahli media menunjukkan media sangat valid dengan tingkat validitas 93,75%. Hasil validasi ahli materi menunjukkan materi sangat valid dengan tingkat validitas 95,83%. Hasil validasi praktisi lapangan menunjukkan media sangat valid dengan tingkat validitas 96, 88%. Hasil uji coba terbatas pada 10 siswa menunjukkan bahwa media layak digunakan dengan hasil penilaian sebesar 85,91%. Berdasarkan hasil uji t, diketahui nilai signifikansi 0,133>0,05 sehingga tidak ada perbedaan signifikan antara tingkat miskonsepsi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal tersebut dikarenakan proses implementasi dengan model RQA yang kurang maksimal dan tidak disediakan LKS pada saat pembelajaran. Media yang dikembangkan dapat digunakan sebagai suplemen belajar mandiri atau dapat  digunakan dalam pembelajaran di kelas. Saran untuk penelitian dan pengembangan yang sejenis yakni pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan model RQA perlu dimaksimalkan di setiap tahapnya atau bisa menggunakan model pembelajaran lain yang lebih tepat, serta diperlukan LKS pada saat implementasi media.