Select Page

Nashiruddin, Abdul Hamid. 2017. Pengaruh Variasi Jeda Waktu Parasitasi Trichogramma chilonis Ishii dan Trichogramma japonicum Girault (Hymenoptera: Trichogrammatidae) Terhadap Jumlah Kemunculan
Imagonya pada Telur Chilo auricillius Dudgeon (Lepydoptera: Pyralidae). Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Fatchur Rohman, M.Si dan (II) Dra. Susilowati, M.S.

Kata Kunci: Trichogramma chilonis dan Trichogramma japonicum, jeda waktu, hiperparasitoid.

Tebu (Saccharum officinarum) merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan yang dimiliki oleh Indonesia. Hal penting yang harus diperhatikan dari peningkatan mutu dan kualitas hasil produksi tebu yaitu pembuatan bibit
unggul dan pengendalian hamanya. Serangan hama penggerek dapat dicegah dengan menggunakan musuh alami yaitu parasitoid. Parasitasi T. chilonis dan T. japonicum dapat di pengaruhi oleh adanya hiperparasitoid sehingga akan mengurangi fitalitas dari parasitoid tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi jeda waktu pendedahan parasitasi T. chilonis dan T. Japonicum terhadap jumlah kemunculan imago T. chilonis dan T. Japonicum pada telur C.auricilius serta jeda waktu yang efektif untuk mengurangi terjadinya hiperparasitoid. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Penelitian dilakukan pada bulan April 2017 di Laboratorium Ekologi 109 Universitas Negeri Malang (UM) dan Laboratorium Quality Control (QC) PG Pesantren Baru, Jengkol, Kediri. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variabel bebas berupa jeda waktu pendedahan parasitoid yaitu 20 menit, 40 menit, 60 menit, 80 menit, dan 100
menit. Variabel terikat berupa jumlah kemunculan imago parasitoid. Data yang diperoleh di uji ANAVA, jika berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi jeda waktu pendedahan parasitasi T. chilonis dan T. Japonicum berpengaruh terhadap jumlah kemunculan imago T. chilonis dan T. Japonicum pada telur C.auricilius. Jeda waktu 100 menit efektif untuk mengurangi terjadinya hiperparasitoid.