Select Page

Ningtiyas, Erni W. 2017. Pengaruh Tepung Ketela Ungu (Ipomoea
batatas (L.) Lamb.) dan Kedelai Hitam (Glycine soja (L.))
Terhadap Ekspresi ROS dan Nekrosis Sel β Pankreas
Pada Tikus (Rattus novergicus) Model Diabetes Mellitus
Tipe 2. Skripsi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang.
Pembimbing (I)Dr. Abdul Gofur, M.Si., (II)Dr. Sri Rahayu
Lestari, M.Si.

Kata Kunci : tepung ketela ungu, tepung kedelai hitam,ROS, nekrosis sel β pankreas, DMT 2

DMT 2 ditandai oleh resistensi insulin dan gangguan insulin
disertai peningkatan kadar glukosa. Peningkatan kadar glukosa akan
menyebabkan terjadinya hiperglikemia yang dapat menghasilkan dan
meningkatkan pembentukan senyawa Reactive Oxygen Species
(ROS). ROS yang berlebihan dapat menyebabkan stres oksidatif dan
kerusakan sel β pankreas. Terapi DMT 2 yang paling utama adalah
konsumsi bahan pangan yang mengandung antioksidan tinggi untuk
menetralkan radikal bebas sehingga dapat menurunkan ROS dan
mengurangi kerusakan sel β pankreas. Salah satu sumber makanan
kaya antioksidan adalah ketela ungu dan kedelai hitam. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui potensi variasi campuran tepung ketela
ungu dan kedelai hitam terhadaap ekspresi ROS dan nekrosis sel β
pankreas.
Tikus dibuat DMT 2 dengan pemberian diet tinggi kalori dan
injeksi Streptozotocin dengan multiple low dose. Perlakuan dilakukan
selama 30 hari terhadap 7 kelompok perlakuan. Setelah perlakuan
dilakukan pembedahan dan pengambilan organ pankreas untuk
dibuat preparat. Preparat diwarnai dengan HE untuk pengecekan

persentase nekrosis dan preparat tanpa pewarnaan dilakukan uji IHK-
Flouresence untuk pengecekan intensitas ekspresi ROS.

Hasil perhitungan persentase nekrosis dan intensitas
ekspresi ROS dianalisis menggunakan ANAVA satu jalur.
Berdasarkan hasil analisis data, kelompok perlakuan 4 dengan

pemberian campuran tepung kedelai hitam dan ketela ungu dengan
perbandingan 2:2 menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
penurunan persentase nekrosis dengan nilai persentase sebesar 22,33
%. Hasil analisis ekspresi ROS menunjukkan bahwa kelompok
perlakuan 2 dengan pemberian tepung kedelai hitam menunjukkan
penurunan ekspresi ROS paling baik dengan nilai intensitas sebesar
316,088 int/mm2