Select Page

Penggunaan tanaman sebagai obat tradisional sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Banyak tanaman di Indonesia yang berpotensi memiliki manfaat bagi kesehatan manusia. Namun, masih banyak tanaman di Indonesia yang masih belum dieksplorasi, salah satunya tanaman kabau atau julang-jaling. Tanaman kabau atau jering antan atau jengkol hutan atau jolang-jaling adalah lalapan sejenis petai dan jering. Tanaman ini hidup di daerah tropis, bentuk pohonnya menyerupai tanaman jengkol dan termasuk ke dalam genus Archidendron. Tanaman ini diketahui memiliki beberapa manfaat seperti antibakteri, antivirus, antiparasit, dan antioksidan.

 

Berkaitan dengan hal ini Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang mengundang narasumber dalam kuliah tamu, Ibu Elisa Nurma Riana, M. Si, dosen di Institut Teknologi Sumatera yang memiliki fokus penelitian pada tanaman kabau. Tema yang disampaikan dalam kuliah tamu ini adalah Bioprospeksi Senyawa Metabolit Sekunder Tanaman sebagai Imunostimulator dalam Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Degeneratif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ibu Elisa Nurma Riana, M. Si memperlihatkan bahwa IC50 atau antioksidan dari ekstrak biji kabau sebesar 32.01 mg/ml dengan metode DPPH, hal ini menandakan tingginya aktivitas antioksidan pada tanaman tersebut. Kegiatan kuliah tamu yang berlangsung selama 120 menit ini dilakukan dengan pemaparan materi dan diskusi aktif. Banyak mahasiswa antusias bertanya terkait riset dari julang jaling ini.