Select Page

ABSTRAK

Faishal, Mirza. 2008. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Two Stay Two Stray (TSTS)Untuk Meningkatkan 5 Unsur Pembelajaran Kooperatif dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X–B Semester II MAN 3 Malang. Skripsi. Jurusan Biologi Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Triastono Imam Prasetyo, M.Pd, (II) Dra. Hawa Tuarita, M.S

Kata kunci : model pembelajaran Two Stay Two Stray, 5 unsur kooperatif, prestasi belajar

Berdasarkan observasi awal di MAN 3 Malang, diketahui bahwa prestasi belajar siswa kelas X-B masih relatif rendah. Hal ini dapat dilihat dari Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) klasikal pada data awal kelas X-B untuk mata pelajaran Biologi sebesar 12,9%. Prestasi belajar yang masih rendah ini disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan masih menggunakan metode ceramah (metode konvensional). Metode-metode ini membentuk siswa menjadi pasif dan kurang kreatif sehingga perlu adanya model pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi aktif. Model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk lebih dapat mengaktifkan siswa salah satunya adalah model pembelajaran Two Stay Two Stray.
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X-B MAN 3 Malang dan pokok bahasan plantae. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui bagaimana aktivitas guru dalam penerapan pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray (TSTS) dalam meningkatkan 5 unsur kooperatif dan prestasi belajar, 2) mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray dalam meningkatkan 5 unsur kooperatif, 3) mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray dalam meningkatkan prestasi belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model Two Stay Two Stray dapat meningkatkan : 1) aktivitas guru dari siklus I ke siklus II dimana pada siklus I guru masih sulit mengendalikan kelas karena siswa belum pernah menerapkan model pembelajaran Two Stay Two Stray namun pada siklus II guru sudah dapat mengendalikan kelas karena siswa sudah terbiasa dengan model Two Stay Two Stray, 2) 5 unsur kooperatif siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu pada siklus II tingkat K sebesar 1,248%, tingkat C sebesar 11,248%, dan tingkat B sebesar 87,5%, dan 3) Prestasi belajar siswa yang diukur dengan skor rata-rata dan persentase ketuntasan belajar secara klasikal dari data awal, siklus I, dan siklus II. Skor rata-rata diperoleh hasil (54.7, 67.5, dan 81.4) dan ketuntasan belajara klasikal diperoleh hasil (12,9%, 53,12%, dan 93,75%). Pada akhir siklus II masih terdapat siswa yang belum tuntas dalam belajar (< 70) sehingga perlu diberikan pembelajaran remidi, guru juga harus lebih merata dalam mengelola kelas supaya seluruh siswa memperoleh perhatian yang sama dan ahirnya dapat meningkatkan 5 unsur kooperatif dan prestasi belajar siswa.