Select Page

ABSTRAK

Rahayu, Y.T. 2007. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kontekstual Biologi yang Berbasis Konstruktivisme Model Learning Cycle untuk Pencapaian Kompetensi Dasar Sistem Reproduksi Manusia. Skripsi, Jurusan Biologi, Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Pembimbing : (I) Drs. Hadi Margono, M.A. (II) Dra.Titi Judani, M.Kes.

Kata kunci : Kontekstual, Konstruktivisme, Model Learning Cycle, Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 5 Malang diketahui bahwa media dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran belum sepenuhnya menunjang ketercapaian tujuan kegiatan belajar yang terdapat dalam Permen No. 22 (BSNP, 2006). Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa: 1) model alat pada sistem indra hanya terdiri dari mata, telinga, dan kulit; gambar, ada beberapa gambar yang sudah berjamur; format LKS yang digunakan memiliki gambar yang tidak jelas dan tidak berwarna; 2) strategi yang digunakan dalam pembelajaran belum sepenuhnya menunjang ketercapaian tujuan kegiatan belajar, hal tersebut karena belum adanya panduan guru ketika mengajar dan isi LKS yang kurang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa; 3) siswa kurang termotivasi ketika mengikuti kegiatan belajar di kelas, misalnya ada siswa yang menggambar ketika guru menjelaskan, mengantuk, menggangu teman lain, membuang sampah tidak pada tempatnya; sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa tidak memiliki kemampuan untuk mengkaitkan konsep dengan kehidupan sehari-hari.
Pada pelajaran Biologi di SMAN 5 Malang kelas XI IPA semester 2 terdapat kompetensi dasar Sistem Reproduksi Manusia. Berdasarkan hasil observasi lanjutan yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa media yang ada belum sepenuhnya menunjang ketercapaian tujuan kegiatan belajar, yaitu belum mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip Biologi serta belum menerapkan pengetahuan yang dimiliki pada kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, upaya inovasi dan kreatif pengajaran yang mengarah kepada pencapaian tujuan pembelajaran tersebut mutlak diperlukan di SMAN 5 Malang. Secara teoritis, untuk mengatasi permasalahan tersebut di antaranya dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari panduan guru dan panduan belajar siswa untuk Kompetensi Dasar Sistem Reproduksi Manusia. Selain perangkat pembelajaran diperlukan pula suatu desain perangkat pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Alternatif pemecahannya yaitu menyusun perangkat pembelajaran yang berbasis pada filosofi konstruktivisme model learning cycle. Agar siswa dapat menerapkan prinsip dan konsep dalam kehidupan sehari-hari maka diperlukan strategi pembelajaran yang mampu mengajak siswa ke arah tersebut. Alternatif pemecahannya yaitu menggunakan strategi pembelajaran kontekstual.
Desain uji coba penelitian meliputi validasi isi dan uji coba di lapangan. Validasi isi diperoleh dari penilaian dan tanggapan dari validator yang selanjutnya digunakan untuk menentukan kelayakan/kesesuaian perangkat pembelajaran. Uji coba di lapangan dilakukan dengan mencobakan perangkat pembelajaran kepada guru dan siswa. Data yang diperoleh bersifat kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data berupa kuesioner (angket) dan penilaian hasil belajar siswa yang berjumlah 44. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan analisis persentase.
Berdasarkan hasil penilaian para validator diperoleh hasil validasi perangkat pembelajaran sebagai berikut (1) persentase kelayakan/kesesuaian panduan guru 89,88% (2) persentase panduan belajar siswa pada validasi kelompok ahli 90,9%, kelompok kecil 90,51%, dan kelompok besar 91,22% sehingga secara umum perangkat pembelajaran kontekstual Biologi yang berbasis kontruktivisme model learning cycle tersebut layak digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah di SMA 5 Malang untuk kompetensi dasar Sistem Reproduksi Manusia.
Saran yang dapat dikemukakan setelah diadakan penelitian pengembangan ini adalah (1) Bagi guru mata pelajaran Biologi di SMAN 5 Malang dapat menggunakan perangkat pembelajaran ini untuk mengatasi masalah di SMA tersebut pada semester berikutnya (2) Bagi guru mata pelajaran Biologi di SMA lain dapat mengembangkan perangkat pembelajaran ini di sekolah masing-masing dengan penyesuaian karakteristik sekolah, misalnya jika pada sekolah tersebut belum memiliki fasilitas laptop dan LCD maka gambar-gambar dapat ditayangkan melalui OHP.